Rabu, 04 Maret 2020

Gotong Royong di Perdesaan


Gotong Royong Pembuatan Jalan Dusun Cisagu-Sukanagara (HanumBerdaya)
 HanumBerdaya - Gotong royong merupakan satu kata yang melekat dan sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan di perdesaan dalam menyelesaikan berbagai macam pekerjaan. Bahkan sudah tidak ada lagi hitungan matematis untuk mengukur sebesar apa nilai dari gotong royong yang dilaksanakan, karena kegiatan ini didasarkan bukan pada hitungan materi, tetapi pada rasa kepedulian dan kebersamaan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Menurut Kepala Desa Hanum (Drs. Ruswadianto) salah satu kegiatan yang belum lama dilaksanakan di wilayah Desa Hanum adalah pembuatan jalan yang menghubungkan Dusun Cisagu dan Dusun Sukanagara, juga jalan pertanian di Dusun Rimpaknangsi dan dusun lainnya. Gotong royong pembuatan jalan yang menghubungkan Dusun Cisagu dan Dusun Sukanagara dimaksudkan untuk memudahkan akses dalam mempermudah untuk akomodasi kegiatan pertanian. Baik mengangkut hasil panen, juga dalam penyaluran benih dan alat pertanian lainnya. Hal ini juga diharapkan akan menambah nilai jual dari sumber daya alam yang ada, dikarenakan mudahnya akses yang ditempuh. Sedangkan pembangunan jalan pertanian di Dusun Rimpaknangsi pada intinya sama, hanya saja skala yang dibuat lebih kecil. Dalam pembuatan jalan di Desa Hanum baik warga yang mengerjakan ataupun warga yang tanahnya terlewati jalan atau terdampak tersebut tidak ada yang keberatan, semuanya sepakat dan rela mengorbankan tenaga dan materi guna kelancaran pembangunan yang dilakasanakan. Pelaksanaan gotong royong juga dilakukan, dalam hal saling membantu meringankan beban bagi warga yang sakit ataupun pengurusan jenazah. Serta kegiatan lainnya diantaranya pembangunan rumah, pelaksanaan hajatan, pemeliharaan tempat ibadah, pelaksanaan membersihkan lingkungan dan lain lain. 
Gotong royong merupakan warisan dari pendahulu yang sangat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat luas diberbagai generasi, mudah-mudahan kegiatan gotong royong tidak akan hilang ditelan oleh gempuran sifat individualistis yang mulai merambah. Untuk itu penting sekali diadakannya kegiatan musyawarah atau pertemuan warga, sebagai ajang silaturahmi dan menjalin jaringan sosial yang sehat. Sehingga diharapkan jaring ikatan dan kebersamaan tetap kuat, dan tidak putus diberbagai kondisi sosial.

Makan Nasi Liwet Bersama Warga Selepas Gotong Royong (HanumBerdaya)
Gotong Royong Pembuatan Jalan Usaha Tani Dusun Rimpaknangsi (HanumBerdaya)

Selasa, 03 Maret 2020

Matahari “Surup” di Puncak Gelewer


Suasana Puncak Gelewer pagi hari dan suasana menjelang matahari terbenam

HanumBerdaya - Anugerah yang diterima umat manusia dari Yang Maha Kuasa memang tidak ada batasnya, tinggal bagaimana kita selaku ummatnya mensyukurinya. Salah satunya yaitu keindahan alam, di Desa Hanum adanya bukit atau puncak yang berhadapan dengan hamparan keindahan alam. Tepatnya di Dusun Cisagu Desa Hanum Kecamatan Dayeuhluhur, dan berada di blok Gelewer. Pada akhirnya lebih di kenal dengan Puncak Gelewer. Nama ini sampai saat ini belum diketahui siapa pemberi nama dan makna dari Gelewer itu sendiri. Tempat ini bagaikan keindahan yang tersembunyi, karena tempat ini sudah ada sejak dahulu, tetapi baru dibuka atau dibersihkan di tahun 2019. Menurut tokoh-tokoh penggagas pembukaan tempat tersebut, awalnya hanya membuka tempat untuk niis atau ngadaweung untuk sekedar melepas penat setelah bekerja di ladang, untuk sekedar menikmati indahnya alam dan menikmati bekal atau kopi dari rumah. Kata beberapa orang diantaranya Sdr. Ruswanto (Kepala Dusun), Beni, Komarudin dan Carkim sambil tertawa riang menikmati kehangatan bersenda gurau diselingi angin semilir. Puncak Gelewer apabila cuaca sedang cerah, cocok sekali untuk menikmati matahari “surup” dari ketinggiannya. Untuk itu para generasi muda dimotori Karang Taruna AMC banyak sekali yang berkunjung dikala senja yang cerah, bahkan kadangkala dilanjutkan berkemah apabila pas waktu libur.
Bagi Pemerintah Desa Hanum, dengan adanya potensi keindahan alam Puncak Gelewer yang menjadi salah satu potensi untuk dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata, merupakan cambuk semangat untuk lebih memaksimalkan segala potensi yang dimiliki. Untuk itu Pemerintah Desa telah menjalin komunikasi dengan pihak Perhutani yang kebetulan pemilik lahan tempat bukit tersebut berada. Hal ini dilakukan agar terwujud kerjasama yang baik dalam pengelolaannya. Intinya kawasan ini akan menjadi pelengkap dalam proses pencapaian tujuan Desa Hanum, guna menjadi Desa Agropolitan. Sebab disekitar area tersebut adalah lahan lahan pertanian milik warga, yang menjadi salah satu modal dalam perwujudan agrowisata.   Tentunya hal ini tidak akan terwujud oleh segelintir orang, namun butuh kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait, seperti yang disampaikan Kepala Desa Hanum Drs. Ruswadianto kepada masyarakat diberbagai kesempatan. 
Puncak Gelewer diharapkan kedepannya menjadi salah satu destinasi wisata yang dapat berkontribusi bagi peningkatan perekonomian warga sekitar pada khususnya, serta warga Desa Hanum pada umumnya dan tidak menutup kemungkinan dapat menambah Pendapatan Asli Desa. Tinggal pekerjaan Rumah semua pihak adalah penataan sarpras/ akses pendukung lainnya yang memadai sehingga pengunjung akan nyaman dalam berkunjung dan menikmati segala keindahan yang ada.